MENU

Jumat, 09 Juli 2010

AKTIVITAS BELAJAR SISWA


1. Pengertian Aktivitas
Aktivitas berasal dari bahasa inggris activity yang berarti kegiatan (Echols dan Shadily, 2000: 10). Bigot mengartikan aktivitas sebagai “sifat mudah atau sukar bertindak dengan sendirinya” (Bigot, 1990: 275). Dalam hal ini, aktivitas diartikan suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa pada saat proses pembelajaran.
Menurut Hamalik (2008: 89-90), siswa adalah suatu organisme yang hidup. Dalam dirinya terkandung banyak kemungkinan dan potensi yang hidup dan sedang berkembang. Nasution (1986: 92), menyatakan bahwa dalam kegiatan pembelajaran setiap siswa terdapat ”prinsip aktif” yakni keinginan berbuat dan bekerja sendiri. Prinsip aktif mengendalikan tingkah lakunya. Pembelajaran perlu mengarahkan tingkah laku menuju ke tingkat perkembangan yang diharapkan. Potensi yang hidup perlu mendapat kesempatan berkembang ke arah tujuan tertentu.
Untuk mencapai hasil belajar yang optimal dalam pembelajaran perlu ditekankan adanya aktivitas siswa baik secara fisik, mental, intelektual, maupun emosional. Di dalam pembelajaran, siswa dibina dan dikembangkan keaktifannya melalui tanya jawab, berfikir kritis, diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman nyata dalam pelaksanaan praktikum, pengamatan dan diskusi juga mempertanggungjawabkan segala hasil dari pekerjaan yang ditugaskan. Dalam pembelajaran, menurut Bruner yang dikutip Ruseffendi (1997: 178) siswa haruslah aktif untuk menemukan prinsip-prinsip dan mendapatkan pengalaman untuk melakukan eksperimen, dan guru mendorong siswa untuk melakukan aktivitasnya. Dalam teori belajarnya, Bruner sangat menyarankan keaktifan siswa dalam proses belajar secara penuh untuk mencapai hasil yang maksimal. 2. Pengertian Belajar
Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan untuk mengadakan perubahan dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan keterampilan. Pada proses belajar, siswa tidak hanya menerima, tetapi diharapkan untuk menemukan sendiri (Suherman, 1994: 157). Sanjaya (2007: 130) berpendapat bahwa belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat; memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Sedangkan menurut David, sebagaimana dikutip oleh Budiningarti (1998: 68), menjelaskan bahwa pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa merupakan elemen-elemen pendidikan yang penting. Hal ini sangat penting diketahui guru pada awal pembelajaran, yaitu apa yang diketahui setiap siswa. David berpendapat bahwa siswa memerlukan bimbingan, agar dapat belajar dengan efektif dan bermakna (Meaningfull Learning). Informasi baru perlu diintegrasikan dengan pengetahuan yang sudah ada.
Belajar pada prinsipnya adalah kegitan untuk melakukan suatu perubahan tingkah laku. Perubahan akan terjadi apabila individu melakukan suatu aktivitas. Dengan kata lain belajar adalah suatu aktivitas.
Proses belajar anak melewati tiga tahap, yaitu enaktif, ikomik, dan simbolik. Dalam tahap enaktif, anak secara langsung terlibat dalam memanipulasi objek. Pada tahap ikomik, kegiatan yang sering dilakukan adalah berhubungan dengan mental, sebagai gambaran dari objek yang dimanipulasinya. Anak tidak langsung memanipulasi simbol-simbol atau objek tertentu. Pada tahap ini, siswa sudah mampu menggunakan notasi tanpa ketergantungan terhadap ojek riil (Suherman, 1994: 173). Untuk mengoptimalkan menjelaskan simbol-simbol atau objek tersebut peran guru sangat dibutuhkan, sehingga belajar dan pembelajaran akan berjalan dengan baik.
3. Macam-macam Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar dapat dilakukan di mana saja, di lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah. Sekolah merupakan tempat yang dominan untuk mengambangkan aktivitas belajar siswa. Dierdrich sebagaimana dikuip Sardiman (1998: 99-100) membuat daftar berisi beberapa macam kegiatan siswa, yaitu:
a. Visual activities, yang termasuk di dalamnya; membaca, memperhati-kan, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
b. Oral activities, seperti; menyatakan, bertanya, memberi sesuatu, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi dan interupsi.
c. Listening activities, misalnya; mendengarkan, uraian, percakapan, musik dan pidato.
d. Writing activities, seperti; menulis cerita, karangan, laporan, angket dan menyalin.
e. Drawing activities, misalnya; menggambar, membuat grafik, peta dan diagram.
f. Motor activities, misalnya; melakukan percobaan, membuat konstruksi, model persepsi, bermain, berkebun, dan beternak.
g. Mental activities, seperti; menganggap, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat dukungan, mengambil keputusan.
h. Emotional activities, misalnya; menaruh minat, merasa bosan, berani, tenang, gugup.
Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang selalu memperhatikan pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang diwujudkan dalam beberapa aktivitas belajar. Ketiga aspek tersebut menyatu dalam satu individu dan tampil dalam bentuk suatu kreativitas. Sedangkan pembinaan dan pengembangan kreativitas berarti mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Pada proses belajar, siswa tidak hanya menerima, tetapi diharapkan untuk menemukan sendiri (Suherman, 1994: 157).
Melakukan berbagai kegiatan belajar berarti membuat belajar lebih efektif. Kegiatan itu antara lain; mendengarkan, melihat mengerjakan atau berbentuk perbuatan lain sehingga memungkinkan pengalaman belajar yang diperoleh lebih baik. Sardiman (1998: 100) berpendapat bahwa pemenuhan kebutuhan untuk bergaul dan mengenal siswa, guru dan orang lain merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan sosial siswa. Dalam hal ini sekolah dipandang sebagai lembaga tempat bergaul dan beradaptasi dengan lingkungan, guru dapat membangkitkan dan menciptakan suasana kerjasama, tolong-menolong dan seba-gainya, sehingga dapat melahirkan pengalaman belajar yang lebih baik, atau aktivitas ini lebih dikenal dengan aktivitas sosial.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar
Soemanto (1987: 107-110) berpendapat bahwa ada tiga fakor yang mempengaruhi aktivitas belajar, yaitu: faktor stimuli belajar, metode belajar, dan faktor individual. Ketiga faktor tersebut secara jelas diuraikan sebagai berikut:
a. Faktor Stimuli Belajar
Yang dimaksud dengan stimuli belajar adalah segala hal di luar individu yang merangsang individu untuk mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Perbuatan atau aktivitas belajar yang disebabkan faktor stimuli inilah yang menyebabkan adanya dorongan atau motivasi dan minat dalam melakukan kegiatan-kegiatan belajar. Ada beberapa hal yang berhubungan dengan faktor stimuli belajar, antara lain:
1) Panjangnya bahan pelajaran
Bahan pelajaran yang terlalu panjang atau terlalu banyak dapat menyebabkan kesulitan individu dalam belajar. Namun demikian, kesulitan belajar individu tidak semata-mata karena panjangnya waktu untuk belajar, melainkan lebih berhubungan dengan faktor kelelahan dan kejenuhan siswa dalam menghadapi atau mengerjakan bahan yang banyak itu.
2) Kesulitan bahan pelajaran
Tiap-tiap bahan pelajaran mengandung tingkat kesulitan yang berbeda. Tingkat bahan pelajaran mempengaruhi kecepatan belajar siswa. Makin sulit suatu bahan pelajaran akan lambatlah siswa mempelajarinya dan bahan pelajaran yang sulit memerlukan aktivitas belajar yang lebih intensif (Soemanto, 1987: 109). Oleh karena itu, bahan pelajaran yang sulit harus diupayakan merangsang siswa secara intensif dan aktif dalam mempelajarinya.
3) Berartinya bahan Pelajaran
Menurut Ahmadi dan Supriyono (1991: 132), bahan pelajaran yang berarti memungkinkan individu untuk belajar, karena individu dapat mengenalnya. Modal pengalaman yang diperoleh dari belajar pada waktu sebelumnya sangat diperlukan dalam belajar. Modal pengalaman itu dapat berupa penguasaan bahasa, pengetahuan dan prinsip-prinsip. Modal pengalaman itulah yang dapat menentukan berartinya bahan pelajaran yang dipelajari pada waktu sekarang.
4) Suasana lingkungan eksternal
Suasana lingkungan eksternal menyangkut banyak hal, antara lain: cuaca, kondisi tempat, penerangan dan sebagainya. Faktor-faktor ini mempe-ngaruhi sikap dan reaksi individu dalam aktivitas belajarnya, sebab individu yang belajar adalah interaksi dengan lingkungannya.
b. Faktor Metode Belajar
Dalam proses belajar mengajar, metode yang digunakan guru akan mempengaruhi belajar siswa. adapun faktor yang menyangkut metode belajar adalah:
1) Kegiatan berlatih atau praktek
Kegiatan ini dilakukan untuk mengurangi kelupaan, mengingat kembali, atau memantapkan reaksi terhadap belajar. Namun Soemanto (1987: 110) berpendapat bahwa latihan yang dilakukan secara maraton dapat melelahkan dan membosankan, sedangkan latihan yang terdistribusi menjadi terpeliharanya stamina dan kegairahan dalam belajar. Oleh karena itu, kegiatan ini perlu diselingi dengan istirahat supaya tidak menimbulkan kesan membosankan.

2) Pengenalan hasil belajar
Dalam proses belajar, individu sering mengabaikan perkembangan hasil belajar selama dalam belajarnya. Pengenalan seseorang dalam hasil belajarnya atau prestasi belajar adalah penting bagi siswa, karena dengan mengetahui hasil-hasil yang sudah dicapai, seseorang akan lebih berusaha meningkatkan hasil selanjutnya (Ahmadi dan Supriyono, 1991: 135). Hasil belajar yang terpantau atau diketahui siswa, akan menjadi pemicu tumbuhnya semangat dalam mencapai hasil belajar yang maksimal.
3) Bimbingan dalam belajar
Bimbingan dalam belajar ini diperlukan untuk memberikan motivasi belajar serta pemberian modal kecakapan siswa sehingga dapat melakukan aktivitas belajar dengan baik.
c. Faktor individual
Faktor individual siswa juga sangat berpengaruh dalam aktivitas belajar siswa. Adapun faktor-faktor individual ini menyangkut hal-hal sebagai berikut:
1) Kematangan
Ahmadi dan Supriyono (1991: 137) menyatakan bahwa kematangan yang dicapai oleh individu merupakan proses pertumbuhan fisiologinya. Kematangan terjadi akibat adanya perubahan kuantitatif di dalam struktur jasmani, dibarengi dengan perubahan kualitatif terhadap struktur tersebut. Sebab kematangan memberi kondisi fungsi fisiologis termasuk fungsi otak saraf untuk berkembang.
2) Pengalaman sebelumnya
Pengalaman yang diperoleh sebelumnya dari lingkungan akan turut serta mempengaruhi perkembangan individu dalam memahami dan mempelajari pelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Ahmadi dan Supriyono (1991: 138) bahwa pengalaman belajar yang diperoleh individu ikut mempengaruhi hasil belajar yang bersangkutan. Lingkungan ikut memegang peranan penting dalam pembentukan watak dan pemahaman terhadap proses dan hasil belajar.
3) Kondisi kesehatan
Soemanto (1987: 115) berpendapat bahwa, individu yang belajar membutuhkan kondisi badan yang sehat. Seorang siswa yang badannya sakit akibat penyakit-penyakit tertentu serta kesalahan tidak akan dapat belajar dengan efektif. Kesehatan yang dijaga dengan baik akan berpengaruh terhadap efektifnya aktivitas belajar siswa.
5. Manfaat aktivitas belajar
Hamalik (2008: 91) menyebutkan delapan manfaat dalam penggunaan asas aktivitas belajar, yaitu:
a. Siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri.
b. Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa
c. Memupuk kerja sama yang harmonis di kalangan siswa yang pada giliranyya dapat memperlancar kerja kelompok
d. Siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan kemampuan sendiri sehingga sangat bermanfaat dalam rangka pelayanan perbedaan individual
e. Memupuk disiplin belajar dan demokratis dan kekeluargaan, musyawarah dan mufakat
f. Membina dan memupuk kerjasama antara sekolah dan masyarakat, dan hubungan antara guru dan orang tua siswa yang bermanfaat dalam pendidikan siswa
g. Pembelajaran dilaksanakan secara realistik dan konkrit sehingga mengembangkan pemahaman dan pemikiran kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme
h. Pembelajaran menjadi hidup sebagaimana halnya kehidupan dalam masyarakat yang penuh dinamika

1 komentar:




  1. Admin numpang promo ya.. :)
    cuma di sini tempat judi online yang aman dan terpecaya di indonesia
    banyak kejutan menanti para temen sekalian
    cuma di sini agent judi online dengan proses cepat kurang dari 2 menit :)
    ayo segera bergabung di fansbetting atau add WA :+855963156245^_^
    F4ns Bett1ng agen judi online aman dan terpercaya
    Jangan ragu, menang berapa pun pasti kami proseskan..
    F4ns Bett1ng

    "JUDI ONLINE|TOGEL ONLINE|TEMBAK IKAN|CASINO|JUDI BOLA|SEMUA LENGKAP HANYA DI : WWw.F4ns Bett1ng.COM

    DAFTAR DAN BERMAIN BERSAMA 1 ID BISA MAIN SEMUA GAMES YUKK>> di add WA : +855963156245^_^

    BalasHapus